Jarang
ada penangkapan ikan yang didahului dengan menggiring ikan menggunakan rotan
yang diikat janur dan dilakukan beramai-ramai dari kedalaman tiga meter,
kemudian dikurung di lokasi tertentu di pesisir pantai. Peristiwa unik tersebut
masih dilakukan masyarakat pada sejumlah pulau di Kabupaten Talaud, Sulawesi
Utara.
Masyarakat Talaud menyebutnya Mane’e. Mane’e memang sungguh istimewa. Mane’e
adalah sebuah tradisi turun-temurun menangkap ikan tradisional, yang
digelar sekali dalam setahun di Pulau Intata, Kecamatan Nanusa, Kabupaten
Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.
Warga setempat mengartikan Mane’e sebagai
melaksanakan sesuatu atas dasar kerja sama, kebersamaan, dan persatuan.
Semangat kebersamaan inilah yang kemudian menjadi inspirasi warga Pulau
Intata-Kakorotan, menangkap ikan tanpa menggunakan bom atau racun seperti yang
biasa dilakukan nelayan di tempat lain.Keistimewaan lain, misalnya, penentuan
waktu acara Mane’e didasarkan pada perhitungan gerakan bintang dan pasang-surut
tertinggi air laut. Biasanya dilakukan di Bulan Mei.
Menurut Yusuf Talau,
pria unsur warga Desa Kakorotan, di bulan ini biasanya air akan surut pada
titik terendah sehingga hamparan terumbu karang (nyare, sebutan warga), tampak
jelas dan tidak tertutup seluruhnya oleh air laut.Pukul 11.00-12.00 WITA
menjadi titik terendah air surut di Pulau Intata dan beberapa pulau lainnya
yang berdekatan.
Sehari sebelum tradisi mane’e dimulai, warga dipimpin seorang ratumbanua
atau tua-tua adat setempat menggelar sebuah ritual adat yang disebut malahaan
atau sebuah upacara syukur.Setelah ikan digiring dengan janur yang terikat pada
rotan ke sebuah kolam di dekat pantai, semua warga masyarakat diizinkan
menangkapnya dengan tangan.
Ribuan orang yang mengikuti upacara adat Mane’e ini
kemudian menyerbu ke lokasi yang telah dikurung janur. Tua-muda, pejabat atau orang biasa, larut dalam suasana
ini."Hasil tangkapan ikan akan dikumpul, dibagi kepada tamu dan warga yang
ikut proses adat mane’e," kata Martin L Binambuni, Camat Nannusa.Martin
menambahkan,
Dari sembilan lokasi di Pulau Intata dan sekitarnya satu lokasi di
antaranya penangkapan ikan hanya dibolehkan sekali dalam setahun saat acara
Mane’e. Luas setiap lokasi berkisar enam sampai delapan hektar. Di luar lokasi Mane’e, nelayan tetap boleh
menangkap ikan sepanjang tahun.
Keseriusan
Pemerintah Daerah
Seiring dengan perkembangan zaman, Mane’e pun menjadi
populer di berbagai pelosok dunia. Bahkan, kemudian berubah menjadi ikon
pariwisata di Kepulauan Talaud. Apalagi, tradisi yang telah berlangsung ratusan
tahun itu tidak dijumpai di daerah lain.
Hal inilah yang mendorong Pemerintah
Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud untuk terus melestarikan tradisi Mane’e sebagai
ikon wisata dan kearifan lokal masyarakat Talaud. Menurut Sekretaris Daerah
Kabupaten Talaud, Djemi Gagola, prosesi adat Mane’e, yang kemudian dikemas
menjadi sebuah festival yang selanjutnya mendatangkan ribuan orang, harus
digarap serius. Sarana pendukung pariwisata dengan kemudahan-kemudahan akses transportasi
akan memberikan kenyamanan kepada wisatawan.
Dia mengakui, fasilitas yang
dibangun di Pulau Intata belum lengkap dan seiring waktu masih perlu
pengembangan-pengembangan menjadi daerah wisata yang menjanjikan di waktu
mendatang. Menurut dia, banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten
Talaud, dan Pulau Intata khususnya, tak sebanding dengan Bali dan tempat tujuan
wisata lainnya di luar Sulawesi Utara.
Namun, dia yakin, apabila pemerintah
membangun fasilitas serta infrastruktur pendukung pariwisata dan sukses
melakukan promosi wisata di berbagai negara dan perhelatan, Pulau Intata pasti
akan dikunjungi. “Tentu saja dukungan dari semupa pihak dalam hal pelestarian
kebudayaan yang sungguh indah ini.
Eksistensi budaya Mane’e akan terus ada jika
masih terdapat terumbu karang disana. Untuk itu pemerintah daerah juga akan
menyiap regulasi yang tegas dalam upaya pelestarian dan penjagaan terhadap
terumbu karang di Kepulauan Talaud. Kami bersama-sama warga, tetua adat, dan
pemuka agama setampat akan terus mengupayakan itu,” papar Djemi.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !