TALAUD (BK): Bupati
Kepulauan Talaud. Constantine Ganggali meminta, pemerintah pusat
mengeluarkan kebijakan khusus agar bahan kebutuhan masyarakat di
kepulauan dapat didapatkan dengan harga murah.
"Salah satu kendala yang masih meresahkan masyarakat yang tinggal di kepulauan Talaud, Sulut yakni harga bahan kebutuhan masyarakat terlalu mahal, karena itu pemerintah perlu ada kebijakan khusus untuk distribusi bahan," kata Bupati Talaud, Constantine Ganggali di Melonguane, Talaud, Sabtu (10/11) kemarin.
Ganggali mencontohkan untuk harga eceran semen di Melonguane sebagai ibukota kabupaten, mencapai Rp85 ribu per zak (50 kg) atau 55 persen lebih mahal ketimbang harga di pasaran Manado hanya berkisar Rp54 ribu per zak.
Begitu juga harga beras untuk jenis superwin mencapai Rp12 ribu kg, harga tersebut berarti 33-34 persen lebih mahal ketimbang harga di Manado.
Harga bahan bakar minyak(BBM) khususnya premium di tingkat pedagang eceran, diluar titik resmi penjual Pertamina yang banyak di Talaud mencapai Rp10 ribu per liter, dua kali lipat lebih mahal ketimbang harga di stasiun pengisian bahan bakar umum(SPBU) Rp4500 per liter, begitu juga di titik pengecer tidak resmi di Manado dan sekitarnya hanya berkisar Rp6.000 per liter.
Tingginya harga kebutuhan pokok masyarakat Talaud, kata Ganggali, disebabkan biaya transportasi angkutan laut yang sangat mahal, karena jarak tempuh dari Manado yang memakan waktu sembilan hingga 12 jam.
Karena itu, kata Ganggali, sudah saatnya pemerintah menelorkan satu kebijakan khusus yang dapat memperingan biaya angkutan sebab dengan begitu harga bahan kebutuhan masyarakat dapat lebih terjangkau masyarakat.
Mahalnya harga kebutuhan masyarakat, kata Ganggali berdampak pula pada proyek pemerintah di kabupaten kepulauan tidak berlangsung sebagaimana daerah lainnya.
Kabupaten Kepulauan Talaud, merupakan daerah yang langsung berbatasan dengan Filipina, daerah tersebut memiliki beberapa pulau besar dan kecil, pulau terbesar yakni pulau Karakelang.
"Salah satu kendala yang masih meresahkan masyarakat yang tinggal di kepulauan Talaud, Sulut yakni harga bahan kebutuhan masyarakat terlalu mahal, karena itu pemerintah perlu ada kebijakan khusus untuk distribusi bahan," kata Bupati Talaud, Constantine Ganggali di Melonguane, Talaud, Sabtu (10/11) kemarin.
Ganggali mencontohkan untuk harga eceran semen di Melonguane sebagai ibukota kabupaten, mencapai Rp85 ribu per zak (50 kg) atau 55 persen lebih mahal ketimbang harga di pasaran Manado hanya berkisar Rp54 ribu per zak.
Begitu juga harga beras untuk jenis superwin mencapai Rp12 ribu kg, harga tersebut berarti 33-34 persen lebih mahal ketimbang harga di Manado.
Harga bahan bakar minyak(BBM) khususnya premium di tingkat pedagang eceran, diluar titik resmi penjual Pertamina yang banyak di Talaud mencapai Rp10 ribu per liter, dua kali lipat lebih mahal ketimbang harga di stasiun pengisian bahan bakar umum(SPBU) Rp4500 per liter, begitu juga di titik pengecer tidak resmi di Manado dan sekitarnya hanya berkisar Rp6.000 per liter.
Tingginya harga kebutuhan pokok masyarakat Talaud, kata Ganggali, disebabkan biaya transportasi angkutan laut yang sangat mahal, karena jarak tempuh dari Manado yang memakan waktu sembilan hingga 12 jam.
Karena itu, kata Ganggali, sudah saatnya pemerintah menelorkan satu kebijakan khusus yang dapat memperingan biaya angkutan sebab dengan begitu harga bahan kebutuhan masyarakat dapat lebih terjangkau masyarakat.
Mahalnya harga kebutuhan masyarakat, kata Ganggali berdampak pula pada proyek pemerintah di kabupaten kepulauan tidak berlangsung sebagaimana daerah lainnya.
Kabupaten Kepulauan Talaud, merupakan daerah yang langsung berbatasan dengan Filipina, daerah tersebut memiliki beberapa pulau besar dan kecil, pulau terbesar yakni pulau Karakelang.
Sumber : http://beritakawanua.com/berita/talaud/bupati-minta-kebijakan-khusus-soal-harga-kebutuhan-di-kepulauan.html
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !